Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel optimistis, biaya logistik mampu ditekan hingga di bawah 10% dalam waktu lima tahun. Hal itu, kata dia, akan tercapai apabila pembangunan sejumlah proyek infrastruktur bisa berjalan lancar.
ΓΓΒ£Kita berupaya terus untuk menekan cost. Tentu setelah infrastruktur sudah berkembang dan sudah jadi, tentunya biaya logistik kita bisa di bawah 15 persen, atau bahkan bisa di bawah 10 persen dalam jangka waktu 5 tahun ke depan,ΓΓΓ ujar Rahmat di Cibitung, Bekasi, Kamis (9/4).
Lebih lanjut Rachmat mengatakan, iklim usaha yang kondusif dan sistem logistik yang baik juga akan menekan biaya logistik.
ΓΓΒ£Memperbaiki infrastrukturnya, kemudian iklim usahanya. Sektor logistik itu sendiri yang harus kita bangun. Sistemnya kita bangun,ΓΓΓ tandasnya.
Sementara itu, pada hari ini, Kamis (9/4), Rachmat telah meresmikan kawasan logistik ΓΓΒ£K-Log ParkΓΓΓ di Cibitung, Bekasi. Kawasan itu diharapkan bisa menekan biaya logistik yang selama ini masih tinggi.
Menurutnya, biaya logistik Indonesia saat ini masih lebih tinggi terutama di wilayah ASEAN.
ΓΓΒ£Saya juga ingin belajar, bagaimana untuk bisa menurunkan biaya logistik supaya bisa bersaing di pasar domestik maupun internasional,ΓΓΓ kata Rachmat.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno pernah mengatakan, biaya logistik Indonesia saat ini masih melampaui Malaysia dan Singapura. Hingga tahun 2019 mendatang, kata dia, pemerintah Indonesia akan membutuhkan dana sebesar Rp 109 triliun guna menekan beban itu.
ΓΓΒ£Dari 2014 sampai 2019 setidaknya kita butuh Rp 109 triliun untuk bangun konektivitas itu,ΓΓΓ ujar Rini.***San (Sumber: Antaranews.com & Merdeka.com)