WARTA KOTA, MENTENG — PT Jagat Zamrud Khatulistiwa (JZK), perusahaan angkutan laut swasta nasional, akan mengoperasikan dua unit kapal roll on roll off (Ro-Ro) untuk rute Jakarta-Surabaya mulai Rabu (12/7) depan. Kapal ini mampu mengangkut sekitar 200 truk ekspedisi.
Didik Suwitno, Presdir JZK mengatakan bahwa pengoperasian dua kapal Ro-Ro itu untuk mendukung poros maritim Indonesia di Pulau Jawa dan antarpulau. “Ro-Ro service merupakan metode paling ekonomis, efisien dan aman,” tuturnya dalam diskusi Menyukseskan Tol Maritim, Ro-Ro Service Jakarta-Surabaya di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, Selasa (4/7). Hadir sebagai panelis adalah Direktur Angkutan dan Multimoda Ditjen Perhubungan Darat, Cucu Mulyana, Direktur Utama IKT Chiefy Adi K dan Wakil Ketua Umum DPP INSA, Witono Soeprapto Presiden Direktur JZK, Didik Suwito, Presiden Direktur PT. Maspion Group, Alim Markus, Ketua Angkutan Barang DPP Organda, Ivan Kamadjaja, Badan Klarifikasi RINA, Luigi Mattera dengan moderator acara oleh Sekretaris Umum DPP INSA, Budhi Halim.
Pengoperasian kapal Ro-Ro ini juga meringankan beban jalan di jalur darat pantura dan mengurangi biaya pemeliharaan jalan hingga Rp50 miliar dari total biaya pemeliharaan jalan di jalur Pantura yang mencapai Rp1 triliun per tahun. Selain itu, pengoperasian Ro-Ro juga membantu mengefisienkan biaya logistik dalam biaya bahan bakar dan pemeliharaan truk.
Didik membeberkan, dari sekitar 6.000 truk eskpedisi tiap harinya yang melewati jalur pantura, dibutuhkan subsidi BBM sekitar Rp500 miliar. “Dari 6.000 unit truk per hari, kami hanya akan mengambil 5 persennya saja. Dengan angka segitu, kami Ro-Ro ini bisa membantu pemerintah untuk cost saving BBM sampai Rp25 miliar per tahun,” imbuhnya.
Dua kapal Ro-Ro yang akan dioperasikan itu adalah kapal MV Sawitri dan MV Prayesti. Kapal MV Sawitri memiliki kapasitas 1.000 lane meter, panjang 118,87 meter, lebar 19,60 meter, draft kapal 7,9 meter, dan kapasitas ramp door 50 ton. Kapal MV Prayesti memiliki kapasitas 1.700 lane meter, panjang 184,5 meter, lebar 26,5 meter, draft kapal 6,75 meter, dan kapasitas ramp door 70 ton. “Untuk operasional pertama, kami akan menjalankan Kapal MV Sawitri lebih dulu pada 12 Juli 2017. Kapal MV Prayesti rencananya mulai beroperasi Agustus 2017,” tandas Didik Suwitno.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi yang hadir menjadi pembicara kunci mengatakan bahwa ada keinginan kuat dari pemerintah agar laut bisa menjadi suatu ladang usaha yang maksimal. Program tol laut itu menurutnya suatu alat pancing agar bisa menemukan potensi luar biasa di Indonesia. “Pengoperasian Ro-Ro ini harus didukung. Kita punya kepentingan Pelabuhan Tanjung Priok menjadi hub international, tetapi itu tidak akan jadi kalau feedernya kurang. Dengan adanya Ro-Ro ini secara alamiah pergerakan barang ke Jakarta menjadi bagus,” ujarnya.
Semakin banyak volume barang, maka skala ekonominya lebih bagus. Jika banyak barang akan lebih banyak kapal besar yang datang. Maka kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok bisa tumbuh dari 6 juta TEUs (twenty-foot equivalent unit) menjadi 12 juta TEUs dalam waktu 2-3 tahun. Jarak Jakarta-Surabaya sejauh 765 km, jika ditempuh menggunakan truk memakan waktu paling cepat 1,5 hari. Namun menggunakan kapal berkecepatan 15 knot waktu tempuhnya hanya 29 jam atau 1,2 hari. Kapal Ro-Ro dinilai lebih cepat, juga menghemat biaya sparepart truk dan mengurangi kerusakan jalan.
Direktur Angkutan dan Multimoda Kemenhub, Cucu Mulyana mengatakan jika JZK hanya mengoperasikan dua kapal dengan kapasitas maksimal 200 truk setiap pemberangkatan, maka layanan itu hanya mengurangi sekitar 1,6 persen dari total jumlah truk yang bergerak dari Jakarta ke Surabaya. “Kemenhub mengharapkan tahun ini JZK bisa mengoperasikan minimal 6 kapal. Dengan tiga keberangkatan tiap harinya, maka akan ada peralihan 5 persen truk yang biasa menggunakan jalur darat ke jalur laut. Ini bukan langkah yang saling mematikan, tapi sama-sama hidup,” kata Cucu Mulyana. (chi)
http://wartakota.tribunnews.com/2017/07/04/jzk-operasikan-dua-kapal-ro-ro-jakarta-surabaya
